Minggu, 22 Juli 2012

Pertemuan Singkat

“Maaf” ucapku,
“Tak apa” ucap seseorang yang tlah bertabrakan denganku di toko buku ini. Ketika kami saling pandang, ternyata “Randy/Bella ?” Ucap kami hampir berbarengan. “Heii, sudah berapa lama kita tak bertemu. Apa kabarmu ?” Tanya Randy. ‘hmm, 2 tahunan mungkin. aku baik saja, kau tak jauh berbeda dengan yang dulu. Bagaimana keadaan mu ?” jawabku

. “yaah, seperti apa yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja. Kau, jauh terlihat berbeda. Kau lebih cantik sekarang.” Ucapnya seraya senyum kepada ku. “Akkh, kau bisa saja.”ujarku menahan malu.
                   Sejak pertemuan di toko buku itulah, kami jadi sering bertemu dan sering jalan bersama. Yaah, Randy adalah temanku sewaktu kami duduk di bangku SMP. Pagi hari ini  aku & Randy akan pergi bersama. Yaa, kita akan Kencan. Entah, Randy akan membawaku kemana.
Di dalam mobil kami hanya saling diam, aku pun membuka pembicaraan. “eemm, Rand, kita mau kemana ?” tanyaku “Aku akan membawamu ke tempat yang sangat indah” jawab Randy tersenyum simpul. Kami pun sampai di tempat yang Randy  janjikan.
                   Dan betapa takjubnya aku ketika melihat kebun bunga yang luas & indah, sungguh aku baru melihat tempat seindah ini. “Waaaw, ini sungguh indah Ran” ucapku. “Kau suka ?” Tanya randy. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. “Jika kau mau kau bisa memilikinya dan mengelolanya sendiri” ucap Randy sambil memandang seisi kebun bunga itu. “Maksud mu ?” tanyaku heran.

“yah, kebun ini adalah milik kakak ku, tapi kakak ku telah meninggal 1 tahun yang lalu. Dan dia berpesan agar kebun ini di rawat dan di jaga dengan baik.” Jelas Randy panjang lebar dan mulai sedih. “Oh, Maaf rand, kau jadi sedih” ucapku menyesal dan menundukkan kepala. “Oh, taka pa. kau mau kan membantu ku untuk merawat dan menjaga kebun ini ??” Ucap Randy kembali tersenyum. “Tentu saja aku mau” ucapku senang.

                   Sore ini aku juga akan nonton dengan Randy, tapi tiba-tiba ibu mendadak menyuruhku untuk menemani nya berbelanja. Aku tak bisa menolak ajakan ibu, karna jika ku tolak, sama saja aku akan menghadapi Perang Dunia entah ke berapa. Dengan berat hati aku menelfon Randy untuk membatal kan acara nonton kali ini. Dan syukurnya, Randy tak kecewa, tapi aku tau Randy agak sedih. Aku berjanji pada nya bahwa besok-besok aku tidak akan membatalkan nya lagi. Dan lusa niatnya kami akan janjian untuk nonton lagi ...
----- ------ ----
Syukurnya kali ini aku jadi pergi nonton bersama Randy. “Tin-tin” klakson mobil berbunyi, aku segera keluar dari rumah dan menemui Randy. “Sudah siap ?” Tanya Randy “siaaap!” jawabku senang. “Ayo kita berangkaat !!!” Seru Randy. Aku hanya tersenyum melihatnya. Kami pun menuju bioskop.
               Satu setengah  jam tak terasa , film kini sudah usai. “Kau lapar ?” Tanya Randy. Aku hanya menganggukkan kepala dan cengengesan. Kami pun makan, ketika sedang makan  ada seorang anak kecil bernyanyi, ya dia Pengamen. Kurasa Randy menikmati lagunya dan memberi sedikit uang kepada pengamen itu “Terimakasih kak J” Ucap pengamen itu. “sama-sama deek “ ucap Randy.
Hmm, selain tampan, Randy juga baik hati, perhatian pula. Tak bisa ku pungkiri. Aku menyukainya, aku tlah Jatuh Cinta pada nya. Selesai makan, kami pun segera pulang.

                   Tiga bulan tak terasa aku telah mengenal Randy lebih dekat. Tak ada satu kata pun yang terlontar dari mulut Randy. Kata suka, sayang, atau bahkan cinta mungkin.

Akkh, sudah lah mungkin cintaku pada Randy hanya bertepuk sebelah tangan.
                   Malam ini, aku sedang menelfon Randy. Dia bilang, dia ingin ke rumahku. Aku tak percaya, aku fikir dia hanya ingin balas dendam kepada ku karena kemarin-kemarin aku membatalkan kencan kami dan lagi pula di luar sedang hujan deras, tak mungkin Randy malam-malam datang kerumah ku, rumah dia kan cukup jauh dari rumah ku.
Tapi, ku dengar suara klakson mobil di luar. Benar saja, dia Randy. Aku segera menemuinya, ku persilahkan masuk, tapi dia ingin duduk di teras depan rumah ku saja. Kebetulan hujan sudah mulai reda. Kami berbincang-bincang. Di tengah perbincangan kami, randy memberiku setangkai bunga mawar merah dan di selipkan nya sepucuk surat “Terimakasih” ucap ku tersenyum. Randy hanya tersenym dan mengangguk kan kepalanya. Ketika ku ingin membuka suratnya, tiba-tiba randy mencegah nya.” Kumohon, bacanya setelah ku pulang saja yah J” pinta Randy. “Baiklah” ucapku tersenyum.

                   “hmm, sudah malam, aku pulang yah.” Ucap Randy. Dan tiba-tiba randy mendekat, dia mencium pipi kanan dan kiri ku, serta keningku. Aku kaget yuterdiam dan hanya senyum. Aku juga mencium pipi kanan dan kiri nya saja Randy hanya tersenyum. Kemduian dia memelukku, ku balas memeluknya. Randy berbisik “I LOVE YOU” Ucap Randy yang masih memeluk ku kemudian melepaskan nya. Aku sangat kaget dengan ucapan nya, ternyata cintaku kepada Randy tidak bertepuk sebelah tangan. Randy pun pergi, aku hanya bisa tersenyum-senyum sejak tadi sambil melihatrandy pergi.
                   Pagi yang cerah, tepat pukul 07.00 aku terbangun. Aku melihat di samping ku ada setangkai bunga yang di berikan Randy semalam. Ku hirup wangi segar nya dank u baca surat nya.
Aku menangis membaca surat itu .
“Aku akan melanjutkan Study ku di Australi, aku harap kau tidak bersedih, aku pasti kembali untuk mu. Dan tunggu lah aku ! aku akan pergi jam 08.30 pagi. Berjanjilah kau akan selalu menungguku !” isi surat yang di selipkan di bunga mawar itu.
                   Aku segera bergegas menuju bandara. Untung belum terlambat
”Ranndyy !” seru ku “Bella ?” ucap randy. Kuhampiri randy sambil bercucuran air mata dan langsung ku peluk erat Randy. “Kenapa kau tak bilang sebelum nya kepadaku ran ? Terlalu singkat kau hadir dalam hidupku.” Ucapku menangis.
“Aku berjanji  aku akan kembali untuk mu Bell. Percayalah padaku. Dan kau berjanji akan selalu setia menunggu ku. Aku mencintai mu bell. Sungguh !!” ucap Randy panjang lebar sambil menahan tangis. “Aku berjanji akan selalu menunggu mu Rand, Aku juga sangat mencintai mu “ ucap bella berlinang air mata.
“Aku percaya itu” sambil melepas pelukan nya. “sekarang, kau hapus air matamu itu, aku tak ingin kepergian ku di tangisi oleh orang yang aku cintai’ ucap randy sambil menghapus air mata di pipi ku. Aku hanya berusaha tersenyum dan menahan tangis ku.
“sekarang, aku harus pergi jaga dan rawat kebun kita baik-baik yah J” ucap Randy berusaha tersenyum. “Pasti” ucap ku menahan tangis.
“Aku akan Selalu menunggu mu di sini Randyy “ teriak ku sambil meliat kepergian randy. “I LOVE YOU BELLA” Teriak Randy.
“I LOVE YOU TOO RANDY” Teriak ku.

Aku percaya Randy benar* mencintaiku, dan aku berjanji akan menunggu nya kembali.
dia akan kembali untukku, dan aku akan menunggu untuk nya.
walaupun hanya Pertemuan singkat ku dengan Randy, aku harap cintaku kepada Randy, tidak sesingkat pertemuan kita.
begitu pun Randy, semoga dia benar* mencintaiku selamanyaa :')

#NP Pertemuan Singkat - Vierra :')

Jumat, 20 Juli 2012

Secret Admirer


Menjadi seorang pengagum rahasia memang ada rasa senang, dan ada rasa sakit nya. Sakit yang amat sangat dalam. Senang nya, ketika aku melihat dia tersenyum dengan sesuatu pemberianku, sakit nya adalah, ketika dia bilang, dia menyangka kalo pemberianku itu adalah dari orang lain #nyess . Dino, dia teman ku sekaligus orang yang aku kagumi selama hampir 3 tahun ini. Setiap pagi, aku selalu menyempatkan diri untuk menyelipkan sepucuk surat (puisi) untuknya. Hampir sampai saat ini juga tak ada yang tau bahwa aku yang selama ini menjadi “Secret Admirer” Dino. Dia selalu bertanya, siapa yang rajin mengirimkan nya puisi disertai sedikit gambar bunga matahari. dia ingin tahu siapa orang nya ? aku hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala & tersenyum J
Pagi ini, sebelum dino datang, seperti biasa aku menyempatkan diri untuk menyelipkan puisi buatanku semalam di loker Dino. Ini adalah puisi kurang lebih ke 79 yang setiap harinya ku selipkan di lokernya. Tak di sangka, seseorang mengagetkan ku ketika aku sedang menyelipkan puisi itu. “hei, sedaang apa kau ?” Tanya rena teman dekatku “e e emm eng engga ko aaa akkuuu” jwbku gugup. “jadi, selama ini selama hampir 3 tahun ini, kamu yang selalu mengirim dia puisi ?” Tanya rena heran . “ssstt, pliss aku mohon, jangan beritahu sipapun tentang ini yah” ucapku memelas. “hmm, oke. Tapi, kamu traktir aku dulu dong :D” kata rena meminta.
“hmm, oke deh asal janji ga akan kamu kasih tau siapapun tentang itu !”
“oke aku janji”
Setidaknya, aku bisa menghela nafas panjang. Karna sahabatku rena telah berjanji akan menjaga rahasiaku.
“jadi, selama ini kau menyukai dino ? selama hampir 3 th ini ? dan skrg, hanya aku, kau dan tuhan yang tau ttg ini ?”Tanya rena bertubi2 sambil berbisik
“iyaa  -_- “
Bel istirahat berbunyi, aku melihat dino menuju loker nya, dan itu berarti dia akan segera membaca puisi dariku, dan memegang bunga matahari . ku ikuti langkah nya. Dan aku bersembunyi di balik tembok.
“weitss, puisi lagi? Siapa sih yang ngirimin terus aku puisi & bunga matahari ? pengen banget ketemu sama ni orang !” ucap dino
“aku din, aku orang nya. Setiap hari orang yang selalu ngirim puisi itu ada di depan kamu” ucapku dalam hati sambil menatap lekat dino yang tengah senyum2 membaca puisi dariku.
Mimpi …
Hanya mimpi yang bisa buat ku bertemu
Mimpi yang tak bisa ku jalani
Saat pagi ku mencari
Saat siang ku tak berani
Saat malam ku sesali
Itu yang aku lakukan setiap hari
Terlihat dino melipat selembar kertas puisi itu, segera ku menghampiri nya.
“hei, dapet puisi lagi ? dari orang yang sama ?” Tanyaku
“iya nih, kayanya orang yang sama deh. Abis, tulisan nya sama . hehe”jawab dino cengengesan
“kira2 siapa yah ?”tanyaku lg
“siapa yah ? kamu mungkin. Hehehehe”
“hah ?” jantungku berdebar tak karuan
“bercandaa, masa iya kamu bisa buat puisi sebagus itu. Hehehe” ucapnya sambil mengacak2 rambutku.
“hahahaha iya yah, mana mungkin aku bisa buat puisi ? hehehe”ucapku jg yg cengengesan
Hari ini ujian nasional berlangsung …
(Harap Tenang sedang ujian)
Tak terasa hari pengumuman datang. Dan tak ku sangka, sekolahku lulus 100% :D. namun sekarang, aku tak 1 universitas dengan dino.  Ingin rasanya, sebelum aku benar2 berpisah dengan dino, aku ingin mengungkapkan rasa yang selama 3 tahun ini pendam. Yaa, walaupun mungkin aku akan kecewa nantinya. Aku menyelipkan sepucuk surat, bukan puisi sekarang, tapi sebuah pesan
“kalo kamu mau tau siapa aku, temui aku di taman dekat sekolah nanti pkl 14.00 WIB” begitu isi pesan dariku dan tak lupa ku selipkan juga setangkai bunga matahari.
Di taman ini, aku menunggu nya. Aku yakin ia pasti dating. Hingga hujan mengguyurku, namun aku masih tetap ingin menunggunya. 15 menit, 30 menit, 45 menit aku menunggu nya sambil di guyur hujan. Tapi, tiba2 seperti ada yang memayungiku hingga tak ada air lagi yang jatuh ke tubuhku, sambil menggenggam seikat bunga mawar, aku berdiri dan menatap lekat orang itu. Yaa, dia Dino, orang yang sedari tadi aku tunggu, tapi Dino belum menyadarinya kalo wanita yang akan dia temui itu aku.
“Reva, ngapain kamu hujan2an di sini ?” Tanya Dino
“aahh ? ini, aku sedang menunggu seseorang din” jawabku lesu
“oh, aku juga sebetulnya ada janji sama seseorang, tapi … entahlah”
“kau sangat mengharapkan dia dating din ?”
“yaa, karena aku sangat penasaran pada nya” ucap dino sambil melihat heran kearah bunga yang aku genggam. Dan aku langsung menyembunyikan nya di balik punggung ku.
“bunga itu ? bunga matahari itu ? apa kamu ? kamu Secret Admirer aku ?”Tanya dino heran dan langsung merebut bunga yang ada di tanganku.
“iyaa, maafkan aku. Aku telah lancang dan berani mengaggumi mu, bahkan aku mencintaimu” ucapku menundukkan kepala dan sedikit mengeluarkan air mata.
“Heii, kenapa kamu malah menangis ?” Tanya Dino heran
“akuu, akuu takut aku takut setelah aku mengakui ini, kau akan menjauhiku dan tak mau berteman lagi denganku” ucapku semakin lesu
“kenapa harus takut ? yasudah, mulai saat ini aku tak ingin berteman dengan mu.”
Nyess, hatiku hancur berkeping2 dan menangis semakin menjadi2 saat ku dengar dia mengucapkan itu.
“heii, aku belum selesai berbicara, kenapa kau semakin menangis ? aku tak ingin menjadi teman mu lagi, karna aku ingin sekarang kau jadi kekasih ku. Karna aku juga menyayangi mu :D. apa kamu bersedia ?” sambung Dino
Ya tuhan, aku tak bisa bicara apapun. Rasanya sangat senang mendengar perkataan Dino, kata yang aku tunggu2 sejak 3 tahun lalu. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum J. Dino memelukku di bawah hujan deras :D
“kalau saja dari dulu aku tau kau adalah Secret Admirer aku, mungkin dari dulu kita sudah berstatus pacaran J hehehe” ucap Dino cengengesan
“Hehehehe aku mencintaimu Dino” ucapku
“aku juga mencintai mu Reva” ucap Dino
Akhirnya, penantian ku selama 3 tahun lama nya tak sia-sia kini kisah Secret Admirer berubah menjadi Our Story Forever :D
-E N D-

Cahaya Keindahan


Ku dengar kicauan burung di luar jendela kamar ku, aku segera membuka mata ku. Tapi sama saja jika ku buka mata ini, semua gelap tak ada cahaya untuk ku lihat. Namaku Clarissa Yah, sejak kecelakaan 1 tahun yang lalu, bersama keluarga ku. Ayah dan adikku meninggal seketika di tempat kejadian. Hanya bunda dan aku, yang selamat. Bunda kini sehat tak cacat seperti aku, dia sangat sayang padaku, begitu pun aku, dia rela memberikan mata nya untukku agar ku bisa melihat, tapi aku tak mau, lebih baik aku yang seperti ini, di banding melihat bunda menderita, selain bunda ada seseorang yang juga sangat menyayangiku  Aldo dia kekesih ku, kini merekalah harta paling berharga ku.
       “pagi sayang, kau sudah bangun ?” ucap bunda duduk di sebelah ku. “sudah bun, aku mandi dulu yah.” Jawabku seraya bangkit dari tempat tidur. “iyah, hati – hati sayang, setelah mandi kau makan yah.” Ucap ibu khawatir. “iya, bun tak perlu mencemaskan ku, aku bisa kok” kata ku senyum.
******
       Selesai makan ku dengar suara mobil, itu pasti aldo. Benar saja, dia aldo seperti biasa dia menjemputku untuk pergi jalan – jalan. “pagi, bunda  cariss nya udah siap ?” Tanya aldo . “oh, sudah dia sudah cantik, hehe “ jawab ibu tersenyum kecil. “heyy, aldo ?” sapa ku. “iyah, ayo berangkat” ucap aldo riang . “kami pergi dulu ya bun “ sambung aldo pada bunda. “ohiyah, kalian hati – hati yah” jawab bunda.
******
       Aldo membawaku ke sebuah tempat, aku bisa merasakan tempat ini, begitu nyamaan, tenang, damai … “ini di mana do ?” tanyaku “ini di danau sayang, kau suka ?” Tanya nya “aku sangat suka, walau pun aku tak bisa melihat, aku bisa merasakan indah nya tempat ini, begitu tenang dan tentram” ucap ku senyum. “oh iya car, aku udah nemuin pendonor mata yang cocok untuk kamu loh” ucap aldo. “ benarkah ? siapa ? aku pasti merasa berhutang budi pada nya “ jawabku senang “dia tak ingin orang – orang tau identitasnya “ kata aldo “ oh, begitu . aku ingin jika aku bisa melihat lagi aku sangat berharap orang yang aku lihat itu kamu do” ucapku tersenyum . “iyah, aku tak sabar menunggu saat – saat seperti itu” ucap aldo yang sepertinya agak tak senang, aakh mungkin itu hanya perasaan ku .
“sudah hampir sore, sebaik nya kita pulang. Takut nya bunda mengkhawatirkan mu !” Seru aldo “ iyah, ayo” jawabku sambil bengkit dari duduk ku .
*******
       Tak seperti biasa nya, sudah seminggu ini aldo tak mengunjungiku, dia hanya memberi kabar lewat telepon. Aku merindukan nya, aku rindu tawa nya, aku indu kejahilan nya. Aku sungguh merindukan semua tentang nya.
Minggu ini, aku akan melakukan operasi mata. Tapi aku gelisah karena aldo tak menemaniku di saat – saat seperti ini. Padahal, aku ingin orang yang pertama aku lihat itu aldo, kekasih ku.
5 jam operasi berjalan lancar, aku langsung di bawa ke ruang perawatan. 2 hari lagi perban di mata ku baru boleh di buka. Sampai saat ini, aldo tak terlihat mengunjungiku.
******
       “bunda, aldo gak menjenguk ku sekali pun saat ku di Rumah Sakit ?” tanyaku pada bunda “ dia kemar i hanya sebentar dan menitipkan sebuah surat untukmu, sepertinya dia sedang sibuk” ucap bunda yang sepertinya sedikit menangis ketika menjawab pertanyaan ku . aku tak mengerti dengen semua nya. Aldo yang menghilang tanpa sebab, bunda yang seperti sedih saat aku akan bisa melihat. Sebenarnya ada apa ini ? aku seperti orang bodoh yang tak mengerti apa – apa. Aku tak sabar ingin sekali bisa membaca surat dari aldo, apa isinya ?
Dan aku berharap, saat ku buka mata, aldo berada di depanku.
*******
       Hari yang ku tunggu tiba, hari ini perban di mataku akan di buka. “sudah siap nak clarissa ?” Tanya dokter. Aku mengangguk yakin. “ siap dok” “baiklah” ucap dokter.
“sekarang, buka perlahan mata mu yah !” kata dokter. Ku perlahan membuka mataku, sedikit buram, lama kelamaan jelas. Langsung ku peluk bunda yang ada di depanku “ bundaa” aku menangis bahagia. “ akhirnya kau bisa melihat lagi sayang “ ucap bunda. “lihat, kau kelihatan lebih cantik bukan ?” Tanya dokter sambil memberi sebuah cermin pada ku. Aku terkejut saat melihat mataku, mata ini ? mata ini sudah tak asing aku lihat. Tiba – tiba ku teringat aldo . “ bunda, aldo mana ?”tanyaku. tapi bunda tak menjawab apa pun dia hanya menangis. Aku semakin tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi ?
“kau akan tahu semua setelah kau membaca surat dari aldo.” Ucap bunda sembari memberikan sepucuk surat dari aldo.
******
Aku menangis histeris, aku tak bisa menerima nya setelah ku baca surat dari aldo.
“ clarissa sayang,
Saat kau membaca surat ini, pasti aku sudah tak bisa untuk selalu di sampingmu,
aku tau kau merindukan ku, aku juga sangat merindukan mu. Aku minta maaf karena di saat kau bisa melihat, aku tak ada di sisimu. Aku sudah di tempat yang berbeda. Aku hanya bisa member kenangan untukmu yaitu sepasang bola mata ku. Aku percaya, kau pasti terlihat lebih cantik saat ini, aku bisa melihat mu dari sini. Aku mohon jangan kau tangisi kepergian ku ini, bukan karena mu aku pergi, tapi karena aku mempunyai penyakit yang tak bisa di sembuhkan lagi.
Aku mohon, jangan kau menangis, aku tak mau mata mu itu mengeluarkan air mata kesedihan. Mungkin kita tak berjodoh di dunia, tapi aku yakin, kita akan berjodoh di alam yang kekal nanti.
Salam cinta dariku,
Aldo “
Itu isi surat dari aldo, yang sempat membuatku sangat terpukul, tapi aku janji aku akan menjaga mata ini dengan baik, aku janji tak akan ada air mata kesedihan yang akan keluar dari mata ini.
 Akan hanya ada air mata kebahagiaan.
Aldo, aku tak akan pernah lupa akan  semua pengorbananmu, aku akan selalu mencintai mu Aldo !!